Banyak cara yang dilakukan oleh para pengembang aplikasi BlackBerry untuk memasarkan karyanya. Bisa dengan langsung mengunggah pada situs tertentu atau memasarkannya melalui App World milik Research in Motion (RIM).
Namun karena beberapa kendala, sebagian pengembang aplikasi di Tanah Air masih enggan menggunakan layanan yang ditawarkan oleh vendor asal Kanada tersebut.
Namun karena beberapa kendala, sebagian pengembang aplikasi di Tanah Air masih enggan menggunakan layanan yang ditawarkan oleh vendor asal Kanada tersebut.
luxuo
"Biasanya yang dikeluhkan itu lamanya proses seleksi ketika submit aplikasi di App World. Jadi yang sudah tidak sabaran lebih memilih langsung hosting sendiri saja," ujar salah satu praktisi aplikasi BlackBerry dari idBerry, Dedi Avianto di Grand Hyatt, Kamis (19/8/2010) petang.
Konon, RIM terbilang cukup ketat melakukan penyaringan aplikasi yang ada di Apps World. Misalnya saja, mereka tidak mengizinkan aplikasi berbau porno beredar pada layanannya.
Selain itu, setiap aplikasi yang ingin diunggah ke Apps World pun dikenakan biaya cukup mahal, yakni sebesar USD 20 atau sekitar Rp 179 ribu. Hal tersebut tentunya akan sedikit menyulitkan bagi para pengembang aplikasi gratisan.
"Walau dikenakan charge, tapi banyak kok pengembang lokal yang memasarkan aplikasi gratis melalui Apps World. Tapi biasanya aplikasi tersebut menggandeng merek tertentu untuk dijadikan rekanan," tandas Dedi.
No comments:
Post a Comment