Wednesday, November 2, 2011

BlackBerry Torch 9810 Tampil Lebih Ramping

Kamis, 2011-11-03 10:05:00 WIB

blackberry torch 9810

(ICTF - Gadget) BlackBerry Torch 9810 4G siap menggebrak pasaran smartphone dunia. T-Mobile memastikan kehadiran perangkat tersebut pada 9 November mendatang.
BlackBerry Torch 9810 didukung oleh sistem operasi terbaru BlackBerry 7 dan prosesor 1,2GHz, dengan layar sentuh 3.2 inci TFT VGA, serta keyboard slide-out Qwerty.

Tampilan Torch 9810 akan lebih ramping dan dibalut dengan warna abu-abu yang menarik. Selain itu hadir dengan kamera 5 megapiksel dengan LED flash dan mampu merekam video HD 720p.

Harga pasaran yang diberikan untuk perangkat sebesar $249,99 atau sekitar 2,2 juta rupiah diseluruh ritel T-Mobile.

Sayangnya untuk penggemar BlackBerry ditanah air masih harus menunggu kedatangn Torch dalam waktu yang belum dikonfirmasi.

PANDI Mengubah Sistem Registrasi Domain

Kamis, 2011-11-03 09:07:00 WIB

pandi

(ICTF - Corporate Event) Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mulai awal 2012 akan mengubah sistem registrasi domain .id yang ada sekarang dari single point registry system (SPRS) menjadi shared registry system (SRS). Perubahan ini akan membuka peluang bisnis baru bagi perusahaan penyedia jasa internet dan penyedia web hosting, sekaligus meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Selama ini dengan sistem SPRS , PANDI sebagai operator registry juga bertindak sebagai registrar yang berfungsi menerima pendaftaran nama domain. “Padahal seharusnya registry hanya bertindak di level pembuatan kebijakan serta mengurus sistem DNS,” ujar Ketua PANDI, Sigit Widodo, dalam pemaparan di Hotel Aston Rasuna, Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2011).

Sebenarnya, sistem SPRS yang diterapkan sekarang hanya dirancang untuk sementara ketika PANDI diberi mandat oleh pemerintah untuk mengelola nama domain .id pada awal 2007. Namun sistem yang dikembangkan oleh pihak ketiga pada saat itu, ternyata tidak mendukung sistem SRS. Karena itu, selama hampir lima tahun PANDI mempertahankan sistem SPRS.

“Baru tahun ini PANDI mengembangkan sistem yang memungkinkan penerapan sistem SRS” ungkap Sigit. Untuk mengembangkan sistem ini, PANDI bekerja sama dengan GMO Registry, perusahaan asal Jepang yang berpengalaman sebagai registrar domain internasional dan registry domain .so. “Kami akan segera memindahkan layanan pendaftaran domain ke sistem baru ini,” lanjut Sigit lagi. Selain mendukung sistem SRS, sistem baru ini sudah menerapkan standar internasional pengelolaan nama domain.

Peralihan sistem rencananya akan dilakukan pada 17 November 2011 pukul 00.00 wib dan akan selesai pada 25 November 2011 pukul 24.00 wib. “Kami memohon maaf kepada seluruh pengguna Internet di Indonesia, karena selama 9 x 24 jam pendaftaran nama domain baru tidak bisa dilakukan,” ungkap Sigit. Pendaftaran dan pembayaran nama domain baru masih akan dilayani hingga 16 November 2011 pukul 17.00. Selanjutnya, pendaftaran nama domain baru akan dilayani lagi mulai 26 November 2011 pukul 00.00 wib.

Selanjutnya, pada Januari 2012, PANDI akan membuka kesempatan bagi perusahaan yang berniat menjadi registrar. “Layanan ini kami buka seluas-luasnya bagi semua perusahaan yang memenuhi persyaratan teknis, administratif, dan finansial,” jelas Sigit. “Namun biasanya registrar adalah perusahaan penyedia jasa internet atau penyedia web hosting,” tuturnya lagi.

PANDI mengharapkan registrar-registrar baru nantinya kreatif memasarkan nama domain. “Silakan dipaketkan dengan layanan akses internet atau web hosting. Kalau perlu, dibuat menjadi paket layanan premium,” ujar Sigit. Dengan sistem ini, pengguna nama domain .id akan diuntungkan dengan layanan yang semakin baik dan memuaskan. Dengan sistem baru tersebut, PANDI juga menargetkan jumlah domain .id bertambah hingga 250.000 domain dimana saat ini total keseluruhan domain .id baru berjumlah 58.700 domain.

Pameran Indocomtech Seperti 'Memindahkan Glodok?

Rabu, 2011-11-02 17:30:00 WIB


(ICTF - Corporate Event) Idealnya, pameran teknologi menjadi tempat bagi para vendor untuk unjuk gigi memperkenalkan produk dan inovasi besutannya. Jika sempat berkunjung ke CommunicAsia di Singapura, CompuTex Taiwan, hingga ITU Telecom World di Swiss, hal ini bisa Anda temukan.

Namun di Indonesia, acara yang diklaim sebagai pameran teknologi justru malah disulap menjadi ajang jual beli yang diklaim menggelontorkan diskon gila-gilaan. Bukan sebagai ajang pamer teknologi!

Salah satunya adalah Indocomtech 2011. Tagline yang dilontarkan acara ini sejatinya sudah jelas, "Pameran IT Terbesar di Tanah Air'.

Namun kenyataannya apa yang terjadi di sana? Ya, Anda benar, tak ubahnya menjadi pusat perbelanjaan elektronik dadakan. Bahkan banyak yang menganggap ajang tahunan ini tak lebih dari sekadar event untuk 'memindahkan Glodok' selama hampir sepekan ke lokasi baru.

Glodok sendiri merupakan salah satu wilayah di Jakarta yang populer sebagai pusat perbelanjaan perangkat elektronik.

Pun demikian, anggapan Indocomtech cuma sebagai ajang 'memindahkan Glodok' itu ditepis pihak penyelenggara.

Menurut Hidayat Tjokrodjojo, Ketua Umum Yayasan Apkomindo sebagai salah satu penyelenggara Indocomtech, menjelaskan bahwa jenis pameran teknologi itu terbagi dua.

Pertama business to community, yakni sebuah pameran yang memang dibuat untuk berjualan. "Nah, itu yang dinamakan memindahkan Glodok," kata Hidayat.

Sedangkan jenis pameran kedua adalah business to business. Sebuah pameran yang memang menghadirkan sejumlah produk baru dari masing-masing vendor, seperti Computex di Taiwan.

"Nah, Indocomtech sudah mengarah ke sana (business to business-red.). Saat ini sudah banyak vendor yang mulai memperkenalkan produk hanya pada acara Indocomtech," tambah Hidayat.

Indocomtech 2011 sendiri digelar di Jakarta Convention Center, 2-6 November 2011. Pameran ini disesaki sejumlah vendor komputer, gadget, serta operator seluler.

Untuk memasuki pameran tersebut pengunjung akan dipungut biaya sebesar Rp 5 ribu untuk hari kerja, dan Rp 15 ribu di akhir pekan.

Vendor TI Marakkan Indocomtech 2011

Rabu, 2011-11-02 14:32:00 WIB


(ICTF - FYI) Pagelaran pameran TI terbesar Indonesia, Indocomtech 2011 mulai dibuka hari ini.
Di pameran yang digelar 2-6 November ini, tampak beragam vendor sibuk mempersiapkan booth mereka masing-masing. Vendor yang berpartisipasi mulai dari vendor komputer, sound system, hingga aksesoris komputer.
Vendor yang berpartisipasi termasuk dari Samsung, Sony, HP, Acer, Dell. Tak hanya itu, di ajang sama, akan diadakan Jakarta Game Show yang merupakan ajang gaming pertama dan terbesar di Indonesia.
Harga tiket Rp5 ribu untuk hari biasa dan Rp15 ribu untuk akhir pekan.

Indocomtech 2011 Resmi Dibuka

Rabu, 2011-11-02 16:53:00 WIB

indocomtech 2011(ICTF - Corporate Event) Pameran teknologi informasi terbesar di tanah air, Indocomtech, hari ini secara resmi dibuka dengan menghadirkan lebih dari 250 perusahaan vendor industri TI dan aksesorisnya, beberapa operator telekomunikasi serta fotografi digital. Pameran ini berlangsung selama 5 hari mulai tanggal 2-6 November 2011 dan bertempat di Plenary Hall di Jakarta Convention Center. Indocomtech 2011 menargetkan pengunjung sebanyak 220.000 orang dengan nilai transaksi sebesar 625 miliar rupiah.
?
Basuki Yusuf Iskandar, Sekretaris Jenderal Departemen Komunikasi dan Informatika RI yang membuka Indocomtech mengatakan bahwa pemerintah memberikan apresiasi positif terhadap pameran TI terbesar di tanah air ini, karena menjadi wadah bagi pemerintah dan industri untuk memperkuat kerjasama meningkatkan industri TI di Indonesia. Langkah pertama yang yang perlu dipersiapkan adalah merencanakan roadmap ICT related industry, dimana ini akan menjadi panduan bagi pelaku industri tanah air dalam meningkatkan kehidupan manusia melalui TI. “Tingginya pasar di Indonesia diharapkan dapat menggerakkan industri TI di tanah air untuk terus bertumbuh, termasuk pemain lokal,” jelasnya.

Hidayat Tjokrodjojo, Ketua Umum Yayasan Apkomindo Indonesia menyatakan pameran ini bisa menjadi sarana untuk meningkatkan bisnis TI di Indonesia secara umum serta menarik minat masyarakat agar penggunaan TI di Indonesia lebih luas lagi. “Tidak hanya di kalangan praktisi TI saja, tetapi juga masyarakat awam dan bahkan industri lain seperti industri kreatif, jasa, ekonomi dan lain-lain,” ungkapnya.

Industri komputer sendiri, termasuk di Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi. “Jika dilihat dari pertumbuhan komputer di Indonesia, penjualan desktop memang menurun, namun notebook terus meningkat bersaing dengan tab/pad. Total penjualan komputer di Indonesia tahun 2010 mencapai 2.971.018 unit. Apkomindo sendiri menargetkan tahun 2011 penjualan komputer bisa mencapai 3,2 juta unit,” tambah Hidayat.

Penetrasi komputer di Indonesia berjumlah 15 juta unit atau baru sekitar 5% dari total penduduk. Jumlah tersebut masih jauh dibandingkan negara tetangga lainnya seperti Singapura yang mencapai 90%, Malaysia 73%, Thailand 55%, dan Vietnam 12%.
?
“Pameran TI seperti Indocomtech ini juga masih menjadi sarana promosi terbaik bagi perusahaan, seperti produsen komputer, vendor TI, industri pendukung dan perusahaan telekomunikasi. Di ajang ini perusahaan-perusahaan bisa saling bertemu untuk menjajaki kerjasama maupun untuk memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas,” tambah Hidayat. “Berbagai manfaat ini harus kita sampaikan kepada publik agar mereka lebih sadar dan dengan demikian memperluas penggunaan dan pemanfaatan komputer dan TI di segala aspek kehidupan mereka.” Hidayat mengatakan bahwa peningkatan penggunaan komputer dan TI diharapkan akan mampu membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dan secara tidak langsung menaikkan daya saing kita di dunia internasional.

Bambang Setiawan, General Manager Divisi IT Dyandra Promosindo selaku penyelenggara Indocomtech menjelaskan bahwa Indocomtech merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Apkomindo dan Dyandra sejak tahun 1992. Setiap tahunnya pameran ini menarik ratusan ribu pengunjung baik dari kalangan profesional maupun masyarakat umum. Tahun lalu pameran ini berhasil menarik pengunjung sebanyak 200.567 orang, naik 42% dibanding tahun sebelumnya dengan nilai transaksi lebih dari 600 miliar rupiah atau naik sebesar 71% dari total nilai transaksi tahun sebelumnya yang mencapai 350 miliar rupiah.

Berbagai program promo menarik disiapkan penyelenggara untuk menarik antusiasme masyarakat mengunjungi pameran ini. Para pengunjung juga berkesempatan mendapatkan doorprize yang disiapkan penyelenggara, berupa sepeda motor, Blackberry smartphone, Blackberry playbook, sepeda dan lain-lain dengan total nilai hadiah sebesar 100 juta rupiah. Setiap belanja 500 ribu rupiah maupun kelipatannya, pengunjung mendapatkan 1 voucher undian untuk berkesempatan mendapatkan hadian doorprize tersebut.

Fasilitas yang disediakan penyelenggara diharapkan juga bisa membuat pengunjung merasa lebih nyaman saat berada di pameran, mulai dari foodcourt area, ATM, official shuttle taxi Express, serta free wifi di seluruh hall JCC, dan yang terbaru adalah area khusus untuk parkir sepeda di depan main lobby.

Microsoft Keluarkan Bing Versi Mobile

Rabu, 2011-11-02 11:36:00 WIB

bing

(ICTF - Web Technology) Microsoft akan mengeluarkan Bing untuk aplikasi mobile yang dibangun dari HTML 5 yang akan menampilkan browser web mobile yang canggih.

Aplikasi Bing hybird mobile ini akan memungkinkan pengguna untuk mendapatkan pengalaman berselancar di browser dengan lancar pada segala jenis platform karena aplikasi yang dibuat dalam HTML 5.

Versi terbaru ini juga menawarkan beberapa perbaikan seperti pada :

Peta : pengguna dapat melihat tampilan daftar secara keseluruhan dalam satu layar, sehingga memudahkan mereka untuk melihat apa yang mereka cari.

Riwayat Pencarian : Pengguna dapat melihat riwayat permintaan pencarian mereka untuk kembali kepada pencarian terakhir.

Penawaran : Bing versi mobile ini menawarkan layanan transaksi seperti dari Groupon, LivingSocial, Tippr.

Perangkat yang beruntung mendapatkan aplikasi Bing Hybird ini adalah iPhone untuk kawasan Amerika Serikat dan Inggris, serta pada perangkat Android hanya saja masih terbatas untuk kawasan tertentu di Amerika.

Tuesday, November 1, 2011

Iklan di Google Lebih Transparan

Rabu, 2011-11-02 10:30:00 WIB

(ICTF - Web Technology) Google membuat perubahan pada sistem iklannya dalam upaya untuk memberikan konsumen dengan "transparansi yang lebih besar dan pilihan iklan".
Selama minggu-minggu mendatang, pengguna Google akan dapat mengklik pada link berlabel "Mengapa iklan tersebut?" di samping pada iklan yang disajikan di Gmail dan hasil pencarian Google.

Pengguna dapat mencari tahu mengapa, misalnya, mereka tiba-tiba mendapat iklan restoran di Honolulu saat mereka sedang berlibur di sana atau mengapa iklan untuk mantel yang muncul di atas kotak masuk Gmail setelah mereka melakukan pencarian pada "musim dingin" satu jam sebelumnya.

Perubahan tidak akan berarti banyak bagi konsumen yang sudah memahami dasar-dasar penargetan iklan, tetapi harus membantu bagi mereka yang bertanya-tanya mengapa Google tampaknya tahu begitu banyak tentang mereka.