Friday, July 23, 2010

Smart City Tak Hanya Jadi Impian

Mewujudkan sebuah kota yang pintar atau smart city mungkin terdengar muluk. Namun vendor TI IBM berupaya mensosialisasikan bahwa smart city bukanlah sebuah konsep yang masih di awang-awang.

Kota seperti apa yang disebut pintar? Presiden Direktur IBM Indonesia, Suryo Suwignjo dalam konferensi pers di hotel shangri-La, Jakarta, Kamis (22/7/2010), menyebutkan bahwa sebuah kota pintar menerapkan teknologi informasi untuk meningkatkan sistem dan infrastruktur perkotaan agar menjadi lebih nyaman dihuni.

Selain itu, dari fasilitas yang tidak biasa itu, kota pintar juga diharapkan dapat membantu pemerintah kota dalam menangani berbagai masalah kependudukan.

Jadinya di masa depan, diharapkan tak ada lagi antrean yang terlalu panjang ketika mengurus masalah kependudukan ataupun dipersulit dengan birokrasi yang ribet. Semua hal harus efektif dan efisien.

signaturecapital.ie
Nah, harapan ini, kata Suryo, bukanlah cuma impian dan sangat mungkin untuk direalisasikan dalam kehidupan sehari. Implementasinya pun tak harus disertai dengan konsep dan peralatan canggih.

"Konsep smart city bukanlah sesuatu yang mengawang-awang. Ini sederhana, tidak harus canggih. Pada intinya, kita memanfaatkan TI dalam infrastruktur perkotaan untuk membuat penduduknya nyaman," tukasnya.

Tak dapat dipungkiri, populasi penduduk yang kian padat di sebuah kota menimbulkan berbagai masalah bagi penduduk di kota itu sendiri. Penerapan TI untuk infrastuktur perkotaan menurut Suryo berfungsi untuk membuat sebuah kota menjadi hemat dan efisien.

No comments:

Post a Comment