Friday, March 26, 2010

3G: Buruk atau bagus?



Ada ketergantungan di kalangan teknologi yang berbau porno di dalam penggunaan teknologi drive. VHS, rental video, premi kabel, bayar-per-view, CD-ROM, PC games, Web, chat room, broadband, belanja online, dll merupakan salah satu media IT yang memiliki peranan yang jakat dalam situs yang jahat tersebut sehingga memiliki pertumbuhan yang cepat.

Porn's track record sebagai tech drive telah datang lagi disamping banyaknya teknologi baru yang ditanam di dalamnya. HDTV adalah salah satu contoh, walaupun sebagai kolumnis Wired Brendan I. Koerner pernah menunjukkan, porno adalah genre dimana tinggi produksi di masyarakat cukup tinggi

Contoh besar lain adalah next-gen seluler, sekarang layar warna ponsel yang mainstream dan layanan 3G bermunculan di seluruh dunia. Banyak
operator 2.5G sudah menawarkan content dewasa dalam beberapa bentuk atau lainnya, dan operator 3G yang mengikuti. Hutchison, misalnya, memiliki perjanjian dengan Playboy, yang sekarang memiliki kontent lisensi lebih dari selusin negara.

Untuk semua dengungan atas wireless porno oleh karena itu, skeptisismeyang berlebihan, mengundang banyak kejahatan

Yang pertama, tentu saja, adalah masalah moralitas. Bahkan di pasar di mana pornografi lebih dapat diterima secara sosial, seperti Amerika Serikat, itu masih merupakan momok bagi banyak cellcos yang tidak ingin publisitasnya buruk bahwa kelompok-kelompok anti-porno akan membiarkannya. Di Australia, Optus saat ini sedang dalam hot2nya untuk meng-host konten porno dan menghasilkan traffik porno skala internasional untuk perusahaan porno Gilman melalui Vanuatu

Rovans
bizweb.co.id,
ictfiles.com

No comments:

Post a Comment