Monday, May 10, 2010

3 Tips Teknologi Praktis Sehari-hari

Ada kalanya Anda ingin beristirahat sejenak setelah menggunakan laptop. Untuk lebih menghemat energi, apa yang harus Anda lakukan terhadap laptop? Standby, hibernate atau turn off?
Standby punya fungsi yang mirip seperti sleep mode bagi sistem Anda. Sistem seakan mati, namun Anda dapat kembali menggunakan laptop Anda dalam beberapa detik setelah dinyalakan. Anda tidak perlu melakukan reboot, yang biasanya butuh beberapa menit. Hanya saja, kelemahannya laptop/PC yang menggunakan mode standby terus mengkonsumsi energi baterai.

Sementara itu, hibernate menaruh kondisi yang terjadi pada laptop Anda saat ini ke dalam file hard-drive temporer, kemudian shut down. Jadi, ketika Anda menyalakan computer/laptop kembali, file tersebut otomatis loading dan menampilkan persis seperti sebelumnya. Anda juga tidak perlu repot-repot melakukan booting. Di sisi lain, turn off sama dengan mematikan computer secara total, dan untuk menyalakannya perlu proses rebooting.

Standby hanya butuh waktu beberapa detik untuk loading, sementara itu hibernate sedikit lebih lama, yakni sekitar 10 hingga 20 detik. Hibernate memang lebih lama, namun Anda menghilangkan risiko untuk kehabisan energi baterai, yang dialami oleh mode standby.
Jika Anda hanya pergi untuk waktu yang tidak terlalu lama, misalnya beberapa menit saja, maka pilih mode standby. Sementara itu, jika Anda break untuk jeda yang cukup lama, misalnya beberapa jam maka pilih Hibernate. Namun jika Anda akan break dalam waktu lama, misalnya sehari penuh, maka sebaiknya turn off saja.

Umur Baterai Lebih Awet
Apakah Anda lebih sering men-charge laptop dibandingkan dengan menggunakan energi dari baterai? Jika ya, maka siklus hidup baterai Anda berpotensi untuk berkurang. Apalagi jika laptop Anda terus menerus dihubungkan dengan AC power dan tidak menggunakan baterai untuk periode yang lama.

Sehingga, ketika Anda dapat menggunakan AC power, maka copot baterai dari laptop. Memang agak merepotkan, namun tentunya lebih baik dibandingkan dengan harus mengganti dengan baterai baru yang harganya mahal.

Kemudian jangan taruh baterai di suhu yang terlalu tinggi atau terlalu dingin. Suhu yang terlalu panas dapat mengakibatkan energi baterai cepat habis, sementara suhu yang dingin juga kurang mampu menghasilkan energi. Sementara itu, baterai baru yang akan digunakan membutuhkan siklus fully charged dan discharged beberapa kali sebelum dapat beroperasi full capacity.

Pentingnya UPS
Ketika Anda sedang melakukan booting pada sistem, namun kemudian listrik mati ataupun kehabisan energi, maka dampaknya bisa berbahaya bagi sistem Anda. Risikonya sistem bisa rusak, atau PC Anda tidak mau booting lagi. Oleh karena itu, Anda membutuhkan UPS atau uninterruptible power supply

UPS adalah perangkat yang memberikan supply energi ke PC/laptop Anda, meskipun listrik mati. UPS sangat penting digunakan terutama oleh pengguna PC, karena laptop sendiri sudah punya baterai cadangan. Jika ada UPS, setidaknya Anda dapat menyimpan dokumen-dokumen yang sedang dikerjakan, lalu mematikan computer dengan aman.

Tanpa ada UPS, maka ketika listrik mati, dokumen-dokumen Anda berisiko hilang, bahkan computer Anda terancam tidak bisa melakukan booting lagi.

No comments:

Post a Comment